Alat Tangkap Ikan, Alat Bantu Penangkapan Ikan dan Ilmu Tentang Kelautan
Thursday, October 10, 2013
Bagan Rakit (Raft Lift Nets)
1. Definisi dan Klasifikasi
Bagan rakit (raft lift nets) adalah alat penangkap ikan yang dioperasikan dapat
berpindah-pindah di tempat yang diperkirakan banyak ikan berkumpul.
Pengoprasiannya dengan cara diturunkan ke kolam perairan dan diangkat setelah
banyak. Bagan rakit diklasifikasikan ke dalam kelompok jaring angkat (lift
nets) (Subani dan Barus 1989).
2. Konstruksi Alat Penangkap Ikan
Konstruksi bagan rakit biasanya terbuat dari bambu. Masing-masing rakit dibuat
dari 32 batang bambu yang dirangkai menjadi empat lapis tersusun dari atas ke
bawah, sehingga tiap-tiap lapis terdiri dari delapan bambu. Bambu untuk rakit
biasanya berdiameter 10-12 cm dan panjang 8 m. Pada tiap rakit dipasang lima
buah tiang bambu keatas, tingginya 2 m berderet dari muka ke belakang. Kedua
baris tiang ini saling dihubungkan dengan bambu yang panjangnya 8 m sehingga di
atas rakit ini terbentuklah sebuah pelataran (Dulgofar 1988).
Bagan rakit ini untuk menjaga
keseimbangan serta memperkokoh kedua buah rakit ini,maka disisi kiri dan kanan
rakit dihubungkan dengan dua buah bambu yang berukuran agak besar atau dapat
dilakukan dengan merangkapkan bambu yang menghubungkan kedua rakit tersebut
(Dulgofar et al. 1988).
Komponen alat tangkap ikan bagan
rakit terdiri dari jaring bagan dan rumah bagan (anjang-anjang). Pada bagan
terdapat alat penggulung atau roller yang berfungsi untuk menurunkan atau
mengangkat jaring (Subani dan Barus 1989). Ukuran untuk alat tangkap bagan
rakit beragam mulai dari panjang = 13 m; lebar = 2,5 m; tinggi = 1,2 m hingga
panjang = 29 m; lebar = 29 m; tinggi = 17 m. Menurut kelompok kami, parameter
utama dari bagan rakit adalah ukuran mata jaring.
3. Kelengkapan dalam Unit
Penangkapan Ikan
b) Nelayan
Nelayan yang mengoperasikan bagan
rakit berjumlah 4-6 orang karena adanya spesifikasi kerja, ada yang memindahkan
bagan rakit, menggulung dan ada yang bertugas melakukan kegiatan operasi penangkapan
ikan.
c) c. Alat Bantu
Alat bantu yang biasanya
digunakan adalah berupa sumber cahaya biasa berupa lampu atau petromak. Karena
adanya cahaya dapat menarik perhatian ikan agar berkupul di bawah cahaya lampu.
Kemudian dilakukan penangkapan dengan jaring yang telah tersedia (Subani dan
Barus 1989).
4. Metode Pengoperasian Alat
Menurut Iskandar (2001),
tahapan-tahapan metode pengoperasian bagan rakit adalah sebagai berikut:
Persiapan Persiapan yang harus didahulukan adalah bahan kebutuhan pokok untuk
makan seperti minyak goring, besar dll. Setelah tiba di lokasi fishing ground
dan menjelang malam, maka lampu dinyalakan dan jaring biasanya tidak langsung
diturunkan hingga tiba saatnya ikan terlihat berkumpul terlebih dahulu di
lokasi bagan atau ingin masuk ke dalam area cahaya lampu. Selanjutnya
menyetting, setelah menunggu beberapa jam dan ikan mulai terlihat berkumpul di
lokasi penangkapan, maka jaring diturunkan ke perairan. Jaring biasanya
diturunkan secara perlahan-lahan dengan memutar roller. Penurunan jaring
beserta tali penggantung dilakukan hingga jaring mencapai kedalaman yang
diinginkan.
Perendaman jaring (soaking),
selama jarring sudah di turunkan, para nelayan mengawasi pergerakan ikan yang
mendekap di bagan. Pengangkatan jaring (lifting), lifting dilakukan setelah
kawanan ikan terlihat berkumpul di lokasi penangkapan. Kegiatan lifting ini
diawali dengan pemadaman lampu secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar ikan
tidak terkejut dan tetap terkosentrasi pada bagian perahu di sekitar lampu yang
masih menyala. Ketika ikan sudah berkumpul di tengah-tengah jaring, jaring
tersebut mulai ditarik ke permukaan hingga akhirnya ikan akan tertangkap oleh
jaring. Selanjutnya Brailing, setelah bingkai jaring naik ke atas permukaan
air, maka tali penggantung pada ujung dan bagian tengah rangka dilepas dan
dibawa ke satu sisi kapal, tali kemudian dilewatkan pada bagian bawah kapal
beserta jaringnya. Tali pemberat ditarik ke atas agar mempermudah penarikan
jaring dan lampu dihidupkan lagi. Jaring kemudian ditarik sedikit demi sedikit
dari salah satu sisi kapal ke atas kapal. Hasil tangkapan yang telah terkumpul
diangkat ke atas dek kapal dengan menggunakan serok (Subani 1972). Dan yang
terkhir penyotiran ikan.
5. Daerah Pengoperasian
Pada umumnya daerah pengoperasian alat tangkap bagan rakit adalah perairan yang
subur, perairan yang tenang, tidak banyak adanya gelombang besar, angin kencang
maupun arus yang kuat. Umumnya terdapat di perairan teluk (Subani 1970).
6. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan bagan rakit umumnya adalah ikan pelagis kecil seperti stembang (Clupea
sp), teri (Stolephorus sp), japuh (Dussumiera
sp), selar (Charanx sp), pepetek (Leiognathus
sp), kerot-kerot (Therapon sp), cumi-cumi (Loligo
sp), sotong (Sepia sp), layur (Trichiurus sp)
dan kembung (Rastrelliger sp) (Subani 1972).
Label:
Alat Tangkap Ikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment