II.
PENGANTAR TEORI
Indonesia merupakan
negara kepulauan yang luas
terbentang dari Sabang
hingga ke Merauke
dengan jumlah pulau
lebih dari 1.700
buah dengan potensi
sumberdaya perikanan
laut diperkirakan sebesar
6,7 juta ton/tahun
dan baru
dimanfaatkan
sekitar 48% (Dahuri, 1996). Di sepanjang
pantai pulau-pulau tersebut,
hidup
para nelayan yang mencari nafkah dengan
menggunakan berbagai ragam alat
Untuk
memanfaatkan potensi sumberdaya secara
maksimal, diperlukan bukan
hanya
ilmu pengetahuan dan teknologi penangkapan
ikan tapi lebih dari
itu
3
mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi alat bantu
dalam menunjang kegiatan
operasi
penangkapan ikan.
Teknologi
alat bantu penangkapan ikan adalah semua teknologi dan instrumen
yang
digunakan dalam penangkapan ikan, baik untuk mengumpulkan ikan, mencari
keberadaan ikan,
menentukan daerah penangkapan,
maupun untuk mempermudah
pengoperasian
alat tangkap
Provinsi Sulawesi
Selatan, khususnya daerah
pesisir pantai Barat
dapat
ditemukan berbagai
jenis alat tangkap yang
digunakan nelayan maupun
industri
perikanan. Dimana
bentuk, teknik dan
alat bantu penangkapan
yang digunakan
berbeda
berdasarkan alat tangkap dan jenis ikan yang menjadi target penangkapan.
1. Klasifikasi Alat Bantu Penangkapan Ikan
Pada
usaha penangkapan ikan,
selain faktor teknologi
alat (Fishing Gear
Technology),
metoda penangkapan (Fishing Method), kelimpahan ikan (Abundance)
dan area
distribusi (Fishing Area), ketrampilan nelayan (Crews), hal yang tidak kalah
pentingnya
adalah alat bantu penangkapan (Auxillary Fishing Gear). Beberapa jenis
alat tangkap
dapat meningkat produktivitasnya setelah
menggunakan alat bantu
penangkapan.
Berdasarkan sifat dan fungsinya alat bantu penangkapan digolongkan
ke dalam
3 kelompok yaitu :
1)
Alat bantu yang
sifatnya mengumpulkan ikan
(Aggregating Fish Device)
pada
suatu tempat
sehingga mudah ditangkap.
Contoh; rumpon, lampu
(permukaan
atau
bawah air). Alat bantu jenis ini umumnya
pasif atau dipasang menetap pada
suatu
tempat. Aplikasinya dapat dilihat pada
purse seine, yang memakai rumpon
pada
siang hari atau lampu pada malam hari
2)
Alat bantu yang
sifatnya secara langsung
mencari keberadaan ikan
atau
menentukan jenis
sumberdaya ikan yang
ada di dalam
perairan. Contoh; Fish
Finder
atau Echosounder. Teknologi ini
berkembang dengan cepat dan digunakan
pada
alat tangkap ikan dasar atau ikan tengah perairan. Jaring tarik (trawl) adalah
salah
satu jenis yang memakai teknologi ini.
3)
Alat bantu yang
sifatnya secara tidak
langsung dapat membantu
menentukan
daerah penangkapan
ikan. Contohnya, Teknologi
Marine Remote Sensing.
Teknologi
ini dapat membantu nelayan untuk menentukan daerah penangkapan
4
2. Teknis Pelaksanaan Praktek
Sebelum pelaksanaan
kegiatan di lapangan,
dibentuk kelompok kerja
mahasiswa dengan jumlah anggota disesuaikan dengan
jumlah peserta matakuliah;
yang
terdiri dari 5 – 10 orang.
Prosedur
kerja dilapangan adalah sebagai berikut :
1. Asisten
membentuk kelompok praktikan yang disesuaikan
dengan jumlah/jenis
alat
tangkap yang ada dilokasi praktek.
2. Setiap praktikan mempersiapkan semua
perlengkapan yang dibutuhkan dalam
operasi
penangkapan termasuk alat tulis menulis.
3. Setiap praktikan mencari
data dan mengidentifikasi alat bantu penangkapan yang
digunakan baik
yang ada pada
alat tangkap sebagai
pelengkap maupun yang
digunakan
di atas kapal perikanan yang ada di lapangan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletekenapa bisa goblok anthi afnan 'aafiyah?? saya hanyalah manusia biasa biasa yg masih perlu belajar
ReplyDelete