Tuesday, October 29, 2013

Pengantar Teknologi Alat Bantu

II. PENGANTAR TEORI
Indonesia  merupakan  negara  kepulauan  yang luas  terbentang  dari Sabang
hingga  ke Merauke  dengan  jumlah  pulau  lebih  dari  1.700  buah  dengan  potensi
sumberdaya  perikanan  laut  diperkirakan  sebesar    6,7  juta  ton/tahun  dan  baru
dimanfaatkan sekitar 48% (Dahuri,  1996). Di sepanjang pantai pulau-pulau tersebut,
hidup para nelayan  yang mencari nafkah dengan menggunakan berbagai ragam alat
tangkap dan alat bantu penangkapan ikan.
Untuk memanfaatkan potensi sumberdaya secara  maksimal,  diperlukan bukan
hanya ilmu  pengetahuan dan teknologi  penangkapan  ikan tapi  lebih  dari  itu
  3
mengoptimalkan pemanfaatan  teknologi alat  bantu  dalam  menunjang  kegiatan
operasi penangkapan ikan.
Teknologi alat bantu penangkapan ikan adalah semua teknologi dan instrumen
yang digunakan dalam penangkapan ikan, baik untuk mengumpulkan ikan, mencari
keberadaan  ikan,  menentukan  daerah  penangkapan,  maupun  untuk  mempermudah
pengoperasian alat tangkap
Provinsi  Sulawesi  Selatan,  khususnya  daerah  pesisir  pantai  Barat  dapat
ditemukan  berbagai  jenis  alat  tangkap yang  digunakan  nelayan  maupun  industri
perikanan.  Dimana  bentuk,  teknik  dan  alat  bantu  penangkapan  yang  digunakan
berbeda berdasarkan alat tangkap dan jenis ikan yang menjadi target penangkapan. 

1.  Klasifikasi Alat Bantu Penangkapan Ikan
  Pada    usaha  penangkapan  ikan,  selain  faktor  teknologi  alat  (Fishing  Gear
Technology), metoda penangkapan (Fishing Method), kelimpahan ikan (Abundance)
dan area distribusi (Fishing Area), ketrampilan nelayan (Crews), hal yang tidak kalah
pentingnya adalah alat bantu penangkapan (Auxillary Fishing Gear).  Beberapa jenis
alat  tangkap  dapat  meningkat  produktivitasnya  setelah  menggunakan  alat  bantu
penangkapan. Berdasarkan sifat dan fungsinya alat bantu penangkapan digolongkan
ke dalam 3 kelompok yaitu :
1) Alat  bantu  yang  sifatnya  mengumpulkan  ikan  (Aggregating  Fish  Device)  pada
suatu  tempat  sehingga  mudah  ditangkap.    Contoh;  rumpon,  lampu  (permukaan
atau bawah air).  Alat bantu jenis ini umumnya pasif atau dipasang menetap pada
suatu tempat.  Aplikasinya dapat dilihat pada purse seine, yang memakai rumpon
pada siang hari atau lampu pada malam hari 
2) Alat  bantu  yang  sifatnya  secara  langsung  mencari  keberadaan  ikan  atau
menentukan  jenis  sumberdaya  ikan  yang  ada  di  dalam  perairan.    Contoh;  Fish
Finder atau Echosounder.  Teknologi ini berkembang dengan cepat dan digunakan
pada alat tangkap ikan dasar atau ikan tengah perairan.  Jaring tarik (trawl) adalah
salah satu jenis yang memakai teknologi ini.
3) Alat  bantu  yang  sifatnya  secara  tidak  langsung  dapat  membantu  menentukan
daerah  penangkapan  ikan.  Contohnya,  Teknologi  Marine  Remote  Sensing. 
Teknologi ini dapat membantu nelayan untuk menentukan daerah penangkapan
  4


2.  Teknis Pelaksanaan Praktek

Sebelum  pelaksanaan  kegiatan  di  lapangan,  dibentuk  kelompok  kerja
mahasiswa   dengan jumlah anggota disesuaikan  dengan  jumlah  peserta matakuliah;
yang terdiri dari  5 – 10 orang.
Prosedur kerja dilapangan adalah sebagai berikut :
1.    Asisten  membentuk  kelompok  praktikan yang  disesuaikan  dengan  jumlah/jenis
alat tangkap yang ada dilokasi praktek.
2.  Setiap praktikan mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan dalam
operasi penangkapan termasuk alat tulis menulis.
3.  Setiap praktikan  mencari  data dan mengidentifikasi alat bantu penangkapan yang
digunakan  baik  yang  ada  pada  alat  tangkap  sebagai  pelengkap  maupun  yang

digunakan di atas kapal perikanan yang ada di lapangan.

2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. kenapa bisa goblok anthi afnan 'aafiyah?? saya hanyalah manusia biasa biasa yg masih perlu belajar

    ReplyDelete