Thursday, October 10, 2013

PHYLUM PORIFERA

Porifera (Latin, Phorus = pori-pori, ferre = pembawa) adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris. Porifera hidup di air laut dan air tawar. 
  
Porifera memiliki tiga lapisan
1.      Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit
2.      Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:
o    Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain
o    Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
3.      Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan.

Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh.
1.      Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan.
2.      Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.
 
Ciri-ciri:
·         Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
·         mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
·         tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik) , yaitu epidermis dan endodermis
·         endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi dua flagel
·         spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat choanosit , epidermis, dan mesenkim (lapisan gelatin)
·         Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula berada di mesoglea juga terdapat sel archeosit
·         Porifera tidak mempunyai sel saraf.
·         Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.
·         Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka
·         Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih dan tebal yang berfungsi sebagai kulit yang disebut pinakosit.sel pinakosit berfungsi sebagai pelindung
·         oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid)
·         mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
·         Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit.
·        
Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) sebagai kerangka
·         Spikula terbuat dari kalsium karbonat ,silikat atau spongin 
·         Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon. lihat pada demospongia 
·         Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.

Sistem sirkulasi air
Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
1.      Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
2.      Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol 
3.      Leucon. Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.
  
Klasifikasi
1.      Calcarea
Calcarea memiliki spikula dari zat kapur (CaCO3) dan hidup di laut yang dangkal, koanositnya besar, Tipe saluran Air Asconoid, Rangka tubuh Calcarea tersusun dari kalsium karbonat.

CONTOH
·         Sycon
·         Clathrina
·         Leucettusa lancifer
·         Leucosolenia
·         Scypha dan Grantia

2. Hexactinellida
       Hexactinellida sering di sebut spons gelas. Memiliki spikula dari kuarsa/silikat(SiO2), spikula mirip kaca karena sama bahannya dengan kaca, hidup di laut yang dalam, saluran tipe sikonoid /sycon, Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.

CONTOH
·         Regadella
·         Euplectella
·         Aspergillum
·         Hyalonema

3. Demospongiae
                Demospongiae bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka, spikula dari bahan sponging, Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, typenya leucon / rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa untukmandi/jok kursi, Lap dan lain lain, Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar, Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
CONTOH
·         Euspongia
·         Sponggila
·         Hippospongia
·         Niphates digitalis
·         Cliona
·         Haliarsa
·         Microciona
·         Suberit
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum, pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera.

Peran Porifera dalam kehidupan

Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.



No comments:

Post a Comment