Soal
:
1.
Tuliskan visi
dan misi LAPAN!
2.
Jelaskan tugas
dan fungi LAPAN!
3.
Jelaskan sejarah
singkat LAPAN!
4.
LAPAN dalam
konteks keprofesian atau keilmuan MSP/ PSP (sesuai program studi)!
Jawaban
:
1.
Visi
LAPAN:
Menjadi stasiun bumi satelit penginderaan jauh multimisi
berstandar internasional yang mampu memenuhi kontinuitas ketersediaan data
nasional.
Misi LAPAN:
Ø Mempertahankan
kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh resolusi rendah, menengah dan
tinggi; memperkuat kemampuan dan kemandirian dalam penguasaan pengoperasian dan
integrasi sistem stasiun bumi; serta meningkatkan kualitas, produksi, promosi
dan penyebarluasan data/informasi penginderaan jauh.
Ø Mempertahankan
kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh resolusi rendah dan menengah,
memperkuat kemampuan dan kemandirian dalam penguasaan teknologi sensor, sistem
stasiun bumi dan Bank Data Penginderaan Jauh, serta meningkatkan kualitas,
produksi, promosi, dan penyebarluasan data/informasi penginderaan jauh.
Ø Dalam
memujudkan visi Pusdata sebagai pusat rujukan kemandirian penguasaan teknologi
dan bank data penginderaan jauh, teknis pelaksanaan operasional penerimaan data
satelit penginderaan jauh dan� diseminasi data serta
informasi penginderaan jauh di Indonesia bagian tengah dilakukan oleh Balai
Penginderaan Jauh LAPAN Parepare.
2.
Tugas
LAPAN :
Melaksanakan
penerimaan, perekaman, dan pengolahan data satelit penginderaan jauh sumber
daya alam, lingkungan dan cuaca, serta distribusi dan pelayanan teknis
pemanfaatan data satelit penginderaan jauh.
Fungsi LAPAN :
Ø
Penyiapan dan penyusunan program dan kegiatan
balai.
Ø
Pelaksanaan penerimaan, perekaman, dan
pemeliharaan peralatan teknis stasiun bumi.
Ø
Pelaksanaan pengolahan data satelit dan produksi
data master serta katalog.
Ø
Pelayanan pengguna, sosialisasi pemanfaatan data
satelit dan penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama teknis di bidangnya.
Ø
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
balai.
3.
Sejarah
Singkat LAPAN :
Kronologi Pembentukan LAPAN
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk
Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan
Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan
RI).
Tanggal 22 September 1962, terbentuknya
Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil
membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya.
Tanggal 27 November 1963, Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden
Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.
Penyempurnaan organisasi LAPAN
melalui :
·
Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,
·
Keppres
Nomor 33 Tahun 1988,
·
Keppres
Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994,
·
Keppres
Nomor 132 Tahun 1998,
·
Keppres
Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan
Keppres Nomor 62 Tahun 2001,
·
Keppres
Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir
dengan Keppres 60 Tahun 2001,
·
Keppres
Nomor 103 Tahun 2001.
Lingkup Kegiatan
·
Pengembangan
teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh.
·
Pemanfaatan
sains atmosfer, iklim dan antariksa.
·
Pengembangan
teknologi dirgantara.
·
Pengembangan
kebijakan kedirgantaraan nasional.
SEJARAH BALAI PENGINDERAAN JAUH LAPAN PAREPARE
:
Tahun 1993 dibangun Stasiun Bumi Satelit
Penginderaan Jauh (SBSPJ) LAPAN, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 29 September 1993 dan dikepalai oleh Ir. Nur Hidayat. Letak
stasiun ini berada di tepi kota Parepare, sekitar 155 km sebelah utara Kota
Makassar (Provinsi Sulawesi selatan).
Beberapa alasan SBSPJ dibangun di Parepare, yaitu:
·
daerah
liputan optimal (95 % Wilayah Indonesia),
·
tersedianya
fasilitas pendukung (listrik dan telekomunikasi internasional), dan
·
tersedianya
lokasi yang memenuhi persyaratan teknis.
Fungsi dari SBSPJ Lapan
Parepare adalah :
·
melaksanakan
penerimaan, perekaman, dan pengelolaaan data satelit penginderaan jauh,
·
melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi,
·
menginventarisasi
kebutuhan bahan penunjang dan suku cadang untuk kelancaran operasi dan
pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi, dan
·
melakukan
koordinasi dengan bidang lain dalam penelitian dan pengembangan untuk menunjang
kelancaran operasi Stasiun Bumi.
Stasiun Bumi
tersebut menerima data satelit JERS-1 (data SAR (Synthetic Aperture Radar) dan
OPS (Optical Sensor)), SPOT2, LANDSAT, ERS-1, dan ERS-2.
Tahun 2001, Stasiun
Bumi Penginderaan Jauh (SBSPJ) berubah namanya menjadi Instalasi Penginderaan
Jauh Sumber Daya Alam (IISDA) LAPAN Parepare. Berdasarkan Surat Keputusan
Kepala LAPAN Nomor Kep/010/II/2001, Instalasi Penginderaan Jauh Sumber Daya
Alam (Instalasi Inderaja SDA LAPAN) mempunyai tugas melaksanakan : Penerimaan,
Perekaman, dan Pengelolaan Data satelit serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan
data satelit Indraja untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah. IISDA LAPAN
Parepare dikepalai oleh Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si dan Kasubbag TU
perbantuan Drs. Ngadino. Pada Tahun 2007, Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si
digantikan oleh Ir Dedi Irawadi dan Kasubbag TU perbantuan Drs. Ngadino
digantikan oleh Winanto, A.Md.
Pada periode ini data satelit penginderaan jauh yang direkam yaitu dari
satelit Landsat, SPOT2, SPOT4, dan Modis (Aqua dan Terra).
Tahun 2011 tepatnya
tanggal 20 Juni 2011 IISDA LAPAN PAREPARE berubah namanya menjadi
UPT Balai Penginderaan Jauh Parepare dan dikepalai oleh Ir. Dedi Irawadi.
Pejabat struktural yang berada di bawah Kepala Balai ada 4 Kasi, yaitu: Kasi
Akuisisi (Winanto, A.Md.), Kasi Data (Ahmad Luthfi H., S.T., M.Sc), Kasi
Pengguna (Sarip Hidayat, S.Pi., M.T.), dan Kasubbag TU (Aries Maulana). Data
satelit yang direkam adalah data SPOT4 dan Modis (Aqua dan Terra).
Dari tahun 1993 sampai dengan tahun
2011, Balai Penginderaan Jauh LAPAN Parepare menggunakan 3 antena untuk merekam
data satelit penginderaan jauh. Ketiga antena tersebut antara lain dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Ø Antena
Scientific Atalanta :Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1993 sampai
dengan 10 Maret 2010.
Ø Antena NEC :
Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1995 sampai dengan 9 November 2004.
Ø Antena
Seaspace : Antena ini mulai dioperasikan dari tanggal 29 Juni 2009 sampai
dengan sekarang.
4.
dengan adanya LAPAN maka operasi
penangkapan dapat berjalan dengan lancar dengan memanfaatkan suhu permukaan
laut, kandungan klorofil perairan dari citera yang dihasilkan oleh satelit yang
di olah oleh pihak LAPAN yang terkait. Apa bila kita sudah mendapat data
tentang suhu permukaan laut, kandungan klorofil perairan maka kita bisa
mengetahui dimana ikan berada, seperti pada suhu karena semua ikan mempunyai
konsentrasi suhu yang berbeda begitu pula dengan klorofil apa bila kandungan
klorofil banyak maka pasti sudah banyak ikan di daerah tersebut.
Sumber:
Anonym.
http://222.124.178.110/html/profil.php?id=profil&kode=
12&profil= Sejarah% 20Singkat diakses pada tanggal 23 april 2014 pada
pukul 19.00 wita.
Anonym.
http://222.124.178.110/html/profil.php?id=profil&kode=11&profil=
Visi%20dan%20Misi diakses pada tanggal 23 april 2014 pada pukul 19.00 wita.
No comments:
Post a Comment