Sunday, May 4, 2014

Balai Penginderan Jarak Jauh LAPAN Parepare

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTEK LAPANG
Soal :
Tuliskan visi dan misi LAPAN!
Jelaskan tugas dan fungi LAPAN!
Jelaskan sejarah singkat LAPAN!
LAPAN dalam konteks keprofesian atau keilmuan MSP/ PSP (sesuai program studi)!

Jawaban :
Visi LAPAN:
Menjadi stasiun bumi satelit penginderaan jauh multimisi berstandar internasional yang mampu memenuhi kontinuitas ketersediaan data nasional.
Misi LAPAN:
Ø  Mempertahankan kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh resolusi rendah, menengah dan tinggi; memperkuat kemampuan dan kemandirian dalam penguasaan pengoperasian dan integrasi sistem stasiun bumi; serta meningkatkan kualitas, produksi, promosi dan penyebarluasan data/informasi penginderaan jauh.
Ø  Mempertahankan kontinuitas ketersediaan data penginderaan jauh resolusi rendah dan menengah, memperkuat kemampuan dan kemandirian dalam penguasaan teknologi sensor, sistem stasiun bumi dan Bank Data Penginderaan Jauh, serta meningkatkan kualitas, produksi, promosi, dan penyebarluasan data/informasi penginderaan jauh.
Ø  Dalam memujudkan visi Pusdata sebagai pusat rujukan kemandirian penguasaan teknologi dan bank data penginderaan jauh, teknis pelaksanaan operasional penerimaan data satelit penginderaan jauh dan diseminasi data serta informasi penginderaan jauh di Indonesia bagian tengah dilakukan oleh Balai Penginderaan Jauh LAPAN Parepare.

Tugas LAPAN :
Melaksanakan penerimaan, perekaman, dan pengolahan data satelit penginderaan jauh sumber daya alam, lingkungan dan cuaca, serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit penginderaan jauh.
Fungsi LAPAN :
Ø  Penyiapan dan penyusunan program dan kegiatan balai.
Ø  Pelaksanaan penerimaan, perekaman, dan pemeliharaan peralatan teknis stasiun bumi.
Ø  Pelaksanaan pengolahan data satelit dan produksi data master serta katalog.
Ø  Pelayanan pengguna, sosialisasi pemanfaatan data satelit dan penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama teknis di bidangnya.
Ø  Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.
Sejarah Singkat LAPAN :
Kronologi Pembentukan LAPAN 
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI). 
Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya. 
Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN. 
Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :
Ø  Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,
Ø  Keppres Nomor 33 Tahun 1988,
Ø  Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994,
Ø  Keppres Nomor 132 Tahun 1998,
Ø  Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres Nomor 62 Tahun 2001,
Ø  Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Keppres 60 Tahun 2001,
Ø  Keppres Nomor 103 Tahun 2001.


Lingkup Kegiatan:
Ø  Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh.
Ø  Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.
Ø  Pengembangan teknologi dirgantara.
Ø  Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.
 SEJARAH BALAI PENGINDERAAN JAUH LAPAN PAREPARE :
Tahun 1993 dibangun Stasiun Bumi Satelit Penginderaan Jauh (SBSPJ) LAPAN, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 September 1993 dan dikepalai oleh Ir. Nur Hidayat. Letak stasiun ini berada di tepi kota Parepare, sekitar 155 km sebelah utara Kota Makassar (Provinsi Sulawesi selatan).
Beberapa alasan SBSPJ dibangun di Parepare, yaitu:
Ø  daerah liputan optimal (95 % Wilayah Indonesia),
Ø  tersedianya fasilitas pendukung (listrik dan telekomunikasi internasional), dan
Ø  tersedianya lokasi yang memenuhi persyaratan teknis.
 Fungsi dari SBSPJ Lapan Parepare adalah :
Ø  melaksanakan penerimaan, perekaman, dan pengelolaaan data satelit penginderaan jauh,
Ø  melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi,
Ø  menginventarisasi kebutuhan bahan penunjang dan suku cadang untuk kelancaran operasi dan pemeliharaan dan perbaikan Stasiun Bumi, dan
Ø  melakukan koordinasi dengan bidang lain dalam penelitian dan pengembangan untuk menunjang kelancaran operasi Stasiun Bumi.
Stasiun Bumi tersebut menerima data satelit JERS-1 (data SAR (Synthetic Aperture Radar) dan  OPS (Optical Sensor)), SPOT2, LANDSAT, ERS-1, dan ERS-2.
Tahun 2001, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBSPJ) berubah namanya menjadi Instalasi Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam (IISDA) LAPAN Parepare. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LAPAN Nomor Kep/010/II/2001, Instalasi Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam (Instalasi Inderaja SDA LAPAN) mempunyai tugas melaksanakan : Penerimaan, Perekaman, dan Pengelolaan Data satelit serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit Indraja untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah.  IISDA LAPAN Parepare dikepalai oleh  Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si dan Kasubbag TU perbantuan Drs. Ngadino. Pada Tahun 2007, Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si digantikan oleh Ir Dedi Irawadi dan Kasubbag TU perbantuan Drs. Ngadino digantikan oleh Winanto, A.Md.
Pada periode ini data satelit penginderaan jauh yang direkam yaitu dari satelit Landsat, SPOT2, SPOT4, dan Modis (Aqua dan Terra).
Tahun 2011 tepatnya tanggal 20 Juni 2011  IISDA LAPAN PAREPARE  berubah namanya menjadi UPT Balai Penginderaan Jauh Parepare dan dikepalai oleh Ir. Dedi Irawadi. Pejabat struktural yang berada di bawah Kepala Balai ada 4 Kasi, yaitu: Kasi Akuisisi (Winanto, A.Md.), Kasi Data (Ahmad Luthfi H., S.T., M.Sc), Kasi Pengguna (Sarip Hidayat, S.Pi., M.T.), dan Kasubbag TU (Aries Maulana). Data satelit yang direkam adalah data SPOT4 dan Modis (Aqua dan Terra).
Dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2011, Balai Penginderaan Jauh LAPAN Parepare menggunakan 3 antena untuk merekam data satelit penginderaan jauh. Ketiga antena tersebut antara lain dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Ø  Antena Scientific Atalanta :Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1993 sampai dengan 10 Maret 2010.
Ø  Antena NEC : Antena ini mulai dioperasikan dari tahun 1995 sampai dengan 9 November 2004.
Ø  Antena Seaspace : Antena ini mulai dioperasikan dari tanggal 29 Juni 2009 sampai dengan sekarang.
LAPAN dalam konteks keprofesian atau keilmuan MSP/ PSP (sesuai program studi)!
dengan adanya LAPAN maka operasi penangkapan dapat berjalan dengan lancar dengan memanfaatkan suhu permukaan laut, kandungan klorofil perairan dari citera yang dihasilkan oleh satelit yang di olah oleh pihak LAPAN yang terkait. Apa bila kita sudah mendapat data tentang suhu permukaan laut, kandungan klorofil perairan maka kita bisa mengetahui dimana ikan berada, seperti pada suhu karena semua ikan mempunyai konsentrasi suhu yang berbeda begitu pula dengan klorofil apa bila kandungan klorofil banyak maka pasti sudah banyak ikan di daerah tersebut.
Sumber:
Anonym. http://222.124.178.110/html/profil.php?id=profil&kode= 12&profil= Sejarah% 20Singkat diakses pada tanggal 23 april 2014 pada pukul 19.00 wita.
Anonym. http://222.124.178.110/html/profil.php?id=profil&kode=11&profil= Visi%20dan%20Misi diakses pada tanggal 23 april 2014 pada pukul 19.00 wita.

No comments:

Post a Comment